Wrote : How can I survive

pict source from google

Sebenarnya antara ragu ragu dan bingung mau menuangkan apa dalam tulisan ini. Akan tetapi sekarang saya memilih untuk menuangkannya juga, dan tulisan saya ini tidak menutup kemungkinan akan dibaca oleh banyak orang. Tapi ah yasudahlah. Saya mencoba membuat dunia saya sendiri dan membayangkan tiada satu orang pun yang akan membaca tulisan saya. Kata-kata ini pun saya terinspirasi oleh salah satu the power blogger menurut versi saya, she is Mrs.Asti. hello Mba Asti , I hope you still inspiring me with your joy of writing :D

Baiklah mari masuk ke topik utama. HOW CAN I SURVIVE.

Atau dalam bahasa indonesianya, bagaimana saya bisa selamat? Bagaimana saya bisa bertahan? Lebih dari satu pertanyaan ini di lontarkan kepada saya mana kala saat itu saya tengah dirundung masalah ( baca : putus cinta). Banyak dari kerabat saya berfikir, bagaimana bisa saya survive hanya dalam kurun waktu satu bulan dengan lamanya berkasih selama empat tahun? hehe. Okelah saya mencoba menjawab pertanyaan teman teman yang pada saat itu belum sempat saya jawab. Sebenernya tidak ada suatu rahasia khusus atau mungkin resep khusus bagaimana bisa cepet move on padahal pacaran segitu lamanya. Saya pun juga tidak mengetahui pasti kenapa saya bisa move on secepat ini. Dan ini pula kali pertama saya putus cinta dan punya mantan. Saya perempuan yang sama seperti kebanyakan orang, pasti nangis, galau, marah pada saat itu. Begitu banyak pula sahabat yang peduli dan berlomba lomba untuk menenangkan hati saya, menyadarkan saya bahwa you must accept this. Keluarga pun tidak kalah dalam hal menghibur saya.

Selama satu minggu saya menangis, menjadi kacau, sedih yang berlebihan, emosi yang tidak stabil. Tapi dengan lambatnya waktu saya mulai berfikir “mengapa saya menangisi orang yang sama sekali tidak menangisi saya?” “mengapa saya sedih terhadap orang yang cuek terhadap saya?” dari situlah saya menemukan semangat kembali. Bahwasanya saya tidak patut untuk menjadi dan menerima semua ini. Sungguh enak sekali dia disana hahaha hihihi dengan wanita lain sedangkan saya terisak isak sendiri dikamar yang sunyi dan gelap. Kenapa harus menghukum diri sendiri dengan kesalahan orang lain? Dan juga bukankah dia yang seharusnya sedih karena kehilangan orang yang sayang dia? Sedangkan saya hanya kehilangan orang yang tidak sayang saya? Hampir setiap hari saya tanamkan pikiran tersebut didalam benak saya. Bukankah semesta bekerja sesuai apa yang kita pikirkan dan lakukan? Dan juga akan ada balasan disetiap perbuatan? Ah rasanya lega sekali ketika menyerahkan segala sesuatu kepada sang pemilik semesta. Oh ya, biar lebih cepat move on aku juga menghapus semua foto foto, membakar surat, bahkan mengungsikan hadiah. Ini adalah salah satu cara yang paling mujarab agar cepat lupa akan masalalu. Nomor telpnya pun tidak luput dari tombol delete di hpku. Semua sosial medianya ku block saat itu bahkan hingga sekarang. Sudah tidak penting mau ngapain lagi. Toh sudah menjadi masa lalu juga. Dan alhamdulillah Allah tidak pernah mempertemukanku lagi dengannya sejak hari pertama putus walaupun jarak rumah kami tidaklah jauh.

Pada intinya, mau pacaran lama atau sebentar, move on itu harus bergerak cepat. Dalam artian jangan mau berlama lama larut dalam cerita kesedihan. Mari melukis pelangi dengan tinta yang lebih indah kembali. Ambil dan petik pelajaran dari masa lalu, dan tempatkan ia didalam hati yang sempit dan jangan beri cahaya. Karena cahaya hanya untuk kebahagiaan dengan orang dimasa depan dan sertaorang orang terkasih di sekeliling kita.

Finally I found my miracle and happiness ..... see you on my sweet month stories. :D