ANC Pertama: Lebih Banyak Tegang daripada Tenang

Ramadhan & Idul Fitri 2020

Ini adalah kali pertama aku menjalani puasa serta lebaran jauh dari keluargaku di Mojokerto. Karena selain aku hamil muda, saat itu tidak memungkinkan untuk berpergian kemana-mana sebab Covid 2019. Sedih? Tentunya. Kebiasaan bertahun-tahun seketika hilang begitu saja. Aku rindu buka puasa dan sahur dengan masakan ibuku, mendengar riuh anak-anak remaja membangunkan sahur berkeliling kampung sembari menabuh kendang, bahkan aku rindu membangunkan nenekku yang tinggal berjarak dua rumah dari rumah ibuku.

Tapi setidaknya Idul Fitri tahun ini aku tidak lagi cemas akan basa basi pertanyaan sudah hamil belum? Atau kok lama belum isi?. Sungguh pertanyaan serampangan dan memuakkan. Entah sejak kapan pertanyaan yang bikin sakit hati itu menjadi bahan obrolan saat kumpul keluarga besar. Saat ini usia kandunganku menginjak 3 bulan, dan disaat itupun aku memutuskan untuk tidak berpuasa sebulan penuh karena khawatir janin yang kukandung akan kekurangan nutrisi. Sebenarnya tidak masalah kalau ibu hamil mau puasa, tapi alangkah baiknya bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya.

Memasuki akhir trimester 1 dan akan menginjak awal trimester 2 justru saat dimana aku sedang mual-mualnya. Entah mengapa ini terbalik dari ibu hamil pada umumnya. Yang mana seringnya mereka mual muntah pada awal trimester 1. Oh ya aku juga melakukan serangkaian tes ANC di puskesmas pada usia kehamilan ke 3 bulan ini. Tesnya meliputi tes darah (untuk mengetahui kadar HB dalam tubuh dan apakah ada penyakit menular), tes urine dan tes kesehatan gigi. Tolong koreksi kalau salah ya J

Sialnya, semua hasil tesku tidak cukup baik sehingga para petugas puskesmasnya menggerutu sambil mengomeliku. Sebelumnya aku belum pernah melakukan serangkaian tes lengkap sekalipun selama aku masih gadis. Dan saat itu juga aku baru tahu kalau kadar hemoglobinku rendah. Yakni diangka 10 dari angka normalnya 12. Begitupula gigiku ada beberapa yang telah lubang namun kubiarkan. Memang semua ini hasil kecerobohanku yang kurang membaca beberapa persiapan sebelum hamil.

Fyi, ibu hamil memerlukan kadar HB yang cukup agar supply oksigen melalui darah menjadi lancar untuk janin. Begitupula dengan gigi yang sehat dan tanpa lubang, sebab mulut adalah gerbang pertama dimana nutrisi itu masuk. Jika digerbangnya terdapat begitu banyak bakteri atau kuman penyebab gigi berlubang, lantas bagaimana nutrisi yang baik akan sampai ke janin? Pasti telah terkontaminasi oleh bakteri atau kuman tersebut.

Seandainya waktu masih gadis aku mencari tahu mengapa seorang ibu hamil harus memiliki kadar HB yang cukup dan gigi yang sehat. Mungkin aku tidak akan menyesal seperti sekarang dan bahkan tidak akan dimarahi habis-habisan oleh petugas puskesmas. By the way, kenapa petugas puskesmas selalu galak-galak ya? Oh iya pada usia kehamilan 3 bulan ini aku juga melakukan USG kembali, kali ini nampak terlihat jelas janinku sedang aktif-aktifnya menggerakkan kaki mungilnya kesana kemari. Hihi sungguh moment singkat yang sangat lucu dan menggemaskan sekali.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Barang, Sedikit Stres: Seni Hidup Minimalis di Rumah

Hanasui Collagen Water Sunscreen SPF 50 Pa++++

Hanasui Glow Expert Series