Sunan Drajat Lamongan, napak tilas kisah masa kecil
Perasaan senang sekaligus sedih karena teringat kenangan indah masa kecilku dengan kakek dan nenekku. Rasanya waktu bergulir teramat cepat, mengingat saat itu aku masih duduk di sekolah dasar dan seringnya harus izin untuk tidak masuk sekolah karena ikut kakek nenekku untuk ziarah wali 5. Moment itu adalah moment yang paling aku suka, ketika malam hari aku yang sempat dimarahi oleh ayahku karena tidak bisa mengerjakan soal matematika hingga menangis, lalu datanglah nenekku sebagai penyelamat xixi.
“sudah
tidak perlu nangis, besok tidak perlu sekolah ayo ikut ziarah ke wali 5”
“horeee
asik”
Ah senangnya, dengan begitu aku tidak
perlu mengerjakan soal matematika yang payah ini hehe. Kulanjutkan dengan ikut
berkemas membantu nenekku. Sampai sekarang moment itu sangat teringat jelas
dibenakku. Dan beberapa minggu lalu aku serasa mengulang kembali masa-masa
kecilku. Pastinya kali ini sangat berbeda karena bukan aku yang lagi dijaga
untuk tidak terpisah dari rombongan oleh kakek nenekku, melainkan sekarang
giliranku menjaga anak kecilku agar tetap nyaman dalam perjalanan kali ini.
Perasaan senang dan ingin menangis tentu saja meliputiku, seketika kembali teringat kenangan bersama kakek nenekku manakala melihat beberapa warung makanan berjejer. Bukan hanya warung makanan, mereka juga menjual berbagai macam oleh-oleh khas seperti baju bergambar / bertuliskan Sunan Drajat Lamongan. Masih nampak begitu jelas saat nenekku seringnya membeli oleh-oleh pada salah satu warung disekitar sini. Biasanya beliau membeli makanan ringan untuk kami makan di bis dan untuk oleh-oleh orang rumah serta tetangga kami.
Masih sangat banyak kenanganku bersama kakek nenek yang kini hanya bisa kuingat serta kutuliskan sedikitnya pada bloggerku ini. Berharap aku tidak akan melupakannya meskipun aku sedang berangsur angsur menua. Alfatihah untuk kakek nenekku sayang, semoga ALLAH melapangkan kubur, mengampuni dosa-dosa serta menempatkan kakek nenek ditempat paling baik. See you when I see you again :)
bonus: sudah sangat lama aku tidak naik bis pariwisata lagi sejak study excursion ke Bali tahun 2013 silam, dan sekarang naik bis pariwisata lagi kok rasanya seperti aneh saja xixi. aneh campur senang sih sebenarnya. senang karena ini kali pertama naik bis sama anak dan suamiku tersayang.
Waah seneng banget mbaaa. Bisa datang lagi ke tempat yg pernah berkesan dulunya, memang nyenengin kok. Apalagi skr bisa ajak suami dan anak kan. JD kayak nostalgia juga.
BalasHapusBagi anak, suatu pengalaman yg bikin dia berkesan pas kecil, pasti msh terekam jelas hingga dewasa.
Aku belum pernah ziarah ke makam2 wali songo manapun . Semoga suatu hari nanti ..
asli mba, senengnya gak bisa keucap pakai kata2. senang sekaligus terharu. berhara anak aku jg akan mengenang masa masa indah bersama ayah dan bundanya.
Hapussemoga suatu hari keinginan mba segera terwujud ya, nanti bisa saling cerita di blog :))