Sunan Drajat Lamongan, napak tilas kisah masa kecil


Mengunjungi kembali tempat-tempat kenangan masa kecil ternyata begitu sentimentalnya ya. masih sangat teringat jelas bahwa beberapa puluh tahun yang lalu aku sering sekali diajak oleh alm. kakek serta almh. nenek untuk berkunjung ketempat ini. Kala itu aku hanya ikut saja dan merasa senang sekali bisa berpergian naik bis sambil memakan beberapa snack kesukaanku sembari bersenda gurau dengan anak lain. Aku belum tahu persis apa makna ziarah ke tempat para wali dan mengapa harus ziarah kesini. Aku hanya senang sekali bisa diajak berpergian dengan kakek serta nenekku. Dan siapa sangka diusia 31 tahun aku kembali ke tempat ini bersama anak serta suamiku.

Perasaan senang sekaligus sedih karena teringat kenangan indah masa kecilku dengan kakek dan nenekku. Rasanya waktu bergulir teramat cepat, mengingat saat itu aku masih duduk di sekolah dasar dan seringnya harus izin untuk tidak masuk sekolah karena ikut kakek nenekku untuk ziarah wali 5. Moment itu adalah moment yang paling aku suka, ketika malam hari aku yang sempat dimarahi oleh ayahku karena tidak bisa mengerjakan soal matematika hingga menangis, lalu datanglah nenekku sebagai penyelamat xixi.

            “sudah tidak perlu nangis, besok tidak perlu sekolah ayo ikut ziarah ke wali 5”

            “horeee asik”

Ah senangnya, dengan begitu aku tidak perlu mengerjakan soal matematika yang payah ini hehe. Kulanjutkan dengan ikut berkemas membantu nenekku. Sampai sekarang moment itu sangat teringat jelas dibenakku. Dan beberapa minggu lalu aku serasa mengulang kembali masa-masa kecilku. Pastinya kali ini sangat berbeda karena bukan aku yang lagi dijaga untuk tidak terpisah dari rombongan oleh kakek nenekku, melainkan sekarang giliranku menjaga anak kecilku agar tetap nyaman dalam perjalanan kali ini.

 Sejujurnya ini adalah kali pertama bagiku dan suami mengajak anak naik bis pariwisata, dan sedikit khawatir kalau tiba-tiba dia ingin buang air kecil maupun buang air besar. Karena kebetulan bis yang kami tumpangi tidak memiliki toilet dan anakku sudah tidak memakai diapers lagi. Tapi syukurlah kali ini nampaknya berjalan lancar, anakku terlihat nyaman sekali dengan mengunyah beberapa camilan sepanjang perjalanan. Perjalanan tidak jauh akhirnya sampai juga pada tujuan pertama, yakni di makam Sunan Drajat di Lamongan Jawa Timur.

Perasaan senang dan ingin menangis tentu saja meliputiku, seketika kembali teringat kenangan bersama kakek nenekku manakala melihat beberapa warung makanan berjejer. Bukan hanya warung makanan, mereka juga menjual berbagai macam oleh-oleh khas seperti baju bergambar / bertuliskan Sunan Drajat Lamongan. Masih nampak begitu jelas saat nenekku seringnya membeli oleh-oleh pada salah satu warung disekitar sini. Biasanya beliau membeli makanan ringan untuk kami makan di bis dan untuk oleh-oleh orang rumah serta tetangga kami.

Sebelum sampai ke makam Sunan Drajat, kami menyusuri lorong yang tidaklah panjang. Namun sayangnya aku sama sekali tidak ingat apakah dulu juga nampak seperti ini. Lorong yang mana kanan kiri dipenuhi dengan kayu sehingga seperti membentuk sebuah pagar panjang. Dan sampailah kami dimakam Sunan Drajat. Meskipun semasa kecil aku tidak memiliki foto sama sekali ketika ziarah ke wali 5, tapi aku masih sangat ingat betul seperti apa bentuk makam Sunan Drajat ini. Dan ya, persis dengan ingatan masa kecilku. Makam ini tak berubah layaknya makam yang pernah ku kunjungi dengan kakek nenek puluhan tahun silam.


Begitu banyak sekali kenangan masa kecilku yang menyenangkan bersama kakek nenekku tercinta, yang kini ku ukir baru bersama anak dan suamiku. Seandainya ada mesin waktu didunia ini, ingin sekali aku mengulang kenangan manis waktu itu. Riuh ramai orang berbincang di bis, beberapa anak kecil serta temanku bersenda gurau, ada juga orangtua yang kuwalahan menghadapi anaknya, dan terakhir ada salah satu temanku mencoba manawariku sebuah kurma yang awalnya aku tidak begitu suka, namun pada akhirnya aku mencoba memakannya dan sampai sekarang kurma menjadi salah satu makanan kesukaanku :D

Masih sangat banyak kenanganku bersama kakek nenek yang kini hanya bisa kuingat serta kutuliskan sedikitnya pada bloggerku ini. Berharap aku tidak akan melupakannya meskipun aku sedang berangsur angsur menua. Alfatihah untuk kakek nenekku sayang, semoga ALLAH melapangkan kubur, mengampuni dosa-dosa serta menempatkan kakek nenek ditempat paling baik. See you when I see you again :)



bonus: 
sudah sangat lama aku tidak naik bis pariwisata lagi sejak study excursion ke Bali tahun 2013 silam, dan sekarang naik bis pariwisata lagi kok rasanya seperti aneh saja xixi. aneh campur senang sih sebenarnya. senang karena ini kali pertama naik bis sama anak dan suamiku tersayang.

Komentar

  1. Waah seneng banget mbaaa. Bisa datang lagi ke tempat yg pernah berkesan dulunya, memang nyenengin kok. Apalagi skr bisa ajak suami dan anak kan. JD kayak nostalgia juga.

    Bagi anak, suatu pengalaman yg bikin dia berkesan pas kecil, pasti msh terekam jelas hingga dewasa.

    Aku belum pernah ziarah ke makam2 wali songo manapun . Semoga suatu hari nanti ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. asli mba, senengnya gak bisa keucap pakai kata2. senang sekaligus terharu. berhara anak aku jg akan mengenang masa masa indah bersama ayah dan bundanya.

      semoga suatu hari keinginan mba segera terwujud ya, nanti bisa saling cerita di blog :))

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Barang, Sedikit Stres: Seni Hidup Minimalis di Rumah

Hanasui Collagen Water Sunscreen SPF 50 Pa++++

Hanasui Glow Expert Series